MUNCRAT SPERMA DAN DARAH SEGER DI PAHA PEMBANTU MUDA, Hasrat-Bispak15 Malam itu saya bermalam dalam rumah Mbak Kristin, karena amat ngantuknya saya tertidur di atas sofa. Sekitaran jam 4 pagi saya terjaga, saya masihlah dalam kondisi telanjang bundar tetapi tertutup selimut, tetapi Mbak Kristin telah tak berada di sofa ah kemungkinan, ia berpindah ke kamarnya dan tidur dengan anaknya.
Begitu Enaknya Memek Perawan Yang Kuperoleh Dari Pembantu Muda
Saya berdiri dan cari celanaku lantaran kondisi gelap saya hidupkan lampu. Saat lampu berpijar ada suara seseorang wanita menjerit, rupanya seseorang wanita masih remaja umurnya lebih kurang 15 tahun, ia terkejut kemungkinan sebab melihatku telanjang bundar, saya tutup mulutku dengan jariku, artinya memerintahnya diam.
Kudekati ia, kujelaskan kalau saya temannya Mbak Kristin, tadi malam saya bermalam di sini, diapun pahami dan mengumumkanku jika ia spontan terkejut karena belum sempat menyaksikan pria dewasa telanjang, ucapnya ia ialah pembantunya Mbak Kristin, namanya Ulfa. Ulfa tak sekolah sejak lulus SMP, ia turut Mbak Kristin baru kurang lebih tiga bulan. Saya Bertanya ia mengapa terkejut lihat saya telanjang memang tidak pernah miliki pujaan hati. Diakui dia telah memiliki doi tetapi belum sempat memandangnya telanjang.
Kutanya kembali, lagi kalaupun doian ngapain, jawabannya jujur tukasnya pernah kecupan serta disentuh-raba susunya oleh doinya, tetapi tidak pernah sampai telanjang bundar. Ah mempunyai arti masih perawan? Ia mengusikkkan kepala dengan malu. Kuperhatikan matanya sedikit melirik menjurus kontolku tenamun masih malu. Saya bersandiwara tidak mengerti serta cuek saja dan berencana tak selekasnya memakai celanaku. Saya masih telanjang bundar dan memohon untuk ambil celanaku, saya duduk di kamar makan yang cuman berbatas suatu bifet dari area tamu.
Ia membawa busanaku dan perlahan-lahan saya mengambil celana dalamku saya menyengaja menggunakannya di muka Ulfa. Ia melintasiku ke arah dapur sekalian melirik ke kontolku kembali. Ia tidak lihat di depannya ada busana dan celanaku, ia terganjal gesperku serta tertanting mau jatuh, aku terus tangkap tangannya, serta menarik badannya sampai saya sendiri nyaris saja turut jatuh. Dengan keadaan itu gak berniat kami sedikit berangkulan, parasnya serta parasku dekat sekali, saya pengin menciumnya tetapi tetap takut.
Kulepaskan perlahan badannya ia menyelesaikan berdirinya saya , namun tidak menyengaja tangannya sentuh kontolku, ia mohon maaf, saya tersenyum serta malahan memerintahnya sentuh kembali, ia tersipu malu, saya ambil tangannya serta kuarahkan ke kontolku, ayolah Ulfa, tidak papi, tak mesti malu, ujarnya kamu belumlah sempat saksikan kontol kan? Saat ini kamu bisa pegang sepuasnya, ia malu serta tutup matanya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya dengan malu menggenggam kontolku.
Aku juga berasa nikmat disentuh oleh tangan orang ABG, kuarahkan tangannya mundur-maju mengurut kontolku, kuajari ia metode mengocak kontolku. Ia setelah itu terus mengurut-urut kontolku perlahan-lahan namun malu untuk menyaksikannya, namun biarkan yang perlu saya rasakan enaknya diurut sama tangan masih lembut, walau pembantu tetapi ia cukup elok, barangkali kalaupun ia anak orang kaya serta terurus rajin ke salon, mukanya tidak kalah elok ketimbang asmirandah. Kulitnya kuning langsat, bersih, dadanya besar buat ukuran anak remaja, bokongnya pun seksi dan montok.
Kusaksikan ia kayaknya nikmati untuk selalu mengurut-urut penisku, saat ini ia mulai tak malu menyaksikan kontolku, tangan kiri yang pada mulanya buat tutup matanya, sekarang kutarik ke leherku. Maka kamipun bertambah bersisihan, kutarik pinggulnya kudekatkan badannya ke badanku, dadanya sentuh dadaku, jantungnya berdebar-debar, ia kayaknya cukup takut. Kubisikkan ke telinganya, ke kamarmu yok, tidak nikmat kalaupun di sini entar Mbak Kristin bangun, entar saya ajarin yang lebih sedap. Tanpa ada banyak protes, ia jalan ketujuan kamarnya saya mengikutnya dari belakang, kuperhatikan pantatnya yang demikian sintal, pahanya yang demikian mulus tampak nampak karena ia kenakan busana tidur terusan dan panjang roknya di atas lutut. Berwarna pun transaparan serta tipis maka tali BHnya serta celana dalamnya samar-samar dilihat.
Sesampainya di kamarnya kututup pintu serta saya kunci dari dalam. Saya menumpukan badanku di muka pintu kutarik badannya dan kembali kuambil tangannya untuk selalu mengocak-ngocok kontolku, sekarang badannya bergantung di badanku, sekalian terus mengocak kontolku, namun pergerakan mengocaknya masih perlahan dan halus, karena mungkin anyar pertama tetapi saya malahan menikmatinya.
Tolong diemut donk kontolku, ia menggelengkan kepala, kupegang kepalanya serta kududukkan di depanku, kuarahkan kontolku ke mulutnya, kutekan pipinya supaya mulutnya terbuka dan perlahan-lahan kumasukkan kontolku ke mulutnya, ia masih tampak geli dan malu, tetapi sejenak kontolku sempat juga masuk dalam mulutnya walau sekejap, tetapi saya tidak pengin memaksakan sebab ini pengalaman pertama buatnya. Kutarik badannya serta kupeluk kuat, lantas perlahan-lahan kucium bibirnya, ia elok pun walau pembantu saya tidak geli mencium bibirnya, karena menurutku Ulfa elok pun dan saya mujur seumpama Ulfa pengin saya entot, masalahnya ia masih perawan.
Kupeluk badannya kuat, dan kuciumi bibirnya sementara tanganku mulai aktif menggerayang ke bokongnya, dari belakang kuangkat dasternya, maka saya mendapatkan lipatan celana dalamnya, kuselipkan tanganku serta kuremas-remas bokongnya, tangannya mencegah tanganku, tetapi saya cuek saja sembari selalu meremas-remas bokongnya, perlahan-lahan kuturunkan celana dalamnya sekalian selalu kuremas serta kutarik bokongnya di depan, hingga kontolku saat ini bergesekan dengan memeknya, tangannya stop mengocak kontolku lalu menggenggam pinggulku, kutarik tangannya ke atas leherku biar tak mengusik kontolku yang tengah menyentuhnya memeknya yang mulai berasa hangat, kuangkat badannya dengan sedikit kugendong, hingga kontolku pas ada di muka lubang memeknya, kugesek-gesekkan kontolku ke memeknya, kudorong ia sampai samping tempat tidur, serta kurebahkan ia di atas kasur sekaligus saya menindihnya, kugesek-gesekkan makin cepat kontolku, ia terpejam, kunaikkan dasternya ke atas sampai terbuka ke-2 belahlah dadanya, kulepas BHnya, dan kulum-kulum putingnya, Ulfa diam dan terus pejamkan matanya.
Saya tidak sia-siakan peluang itu, takut kelamaan pemanasan jadi kelak Ulfa sadar dan stop layani gairah bejatku, saya langsung buka pahanya lebar-lebar, kusaksikan vaginanya yang imut kelihatan cuman seperti daging dengan garis tipis di sisi tengah, tidak ada rambut betul-betul, itilnya belum kelihatan keluar, kuarahkan kontolku ke pintu memeknya, kugesek-gesek dengan kontribusi tanganku sembari cari lubang senggamanya, sesudah bertemu kudorong kontolku masuk ke, tetapi sulit kutarik kembali dan kudorong lambat kembali, saat ini kepala kontolku telah akan masuk ke memek Ulfa, kukeluarkan lambat serta coba kudorong lebih ke kembali, Ulfa memegangku kuat dan memohon kepadaku buat perlahan-lahan, sakit tukasnya. - Narasi Sex Ngentot -
Kukeluarkan kembali perlahan-lahan serta coba kumasukkan kembali, tetapi memanglah memeknya kecil serta sempit, namun kontolku udah rasakan sedikit kehangatan, kugoyangkan bokongkan naik lantas turun maka kontolku telah lumayan lebih ke kembali, kayaknya kontolku sentuh suatu, kemungkinan ini selaput dara, saya makin berhati-hati menggoyahkan bokongku, kasihan bila Ulfa kesakitan, selanjutnya saya keluarkan kontolku.
Saya mengambil bantal dari sisi Ulfa kuletakkan di bawah bokong Ulfa, dengan status semacam ini perut dan memek Ulfa terangkut naik, ini dapat menolongku masukkan penisku semakin lebih dalam pada dinding memek Ulfa, kembali kuarahkan tangkai penisku ke memek Ulfa, kumasukkan 1/2 dan sentuh kembali selaput dara tadi belum sukses kutembus, kudorong lebih dalam dengan berhati-hati, badan Ulfa menegang ke-2 tangannya memegang kuat ujung bantal, matanya terpejam seperti menghentikan sakit.
Ku kasih tenaga sedikit ditolong dorongan bokongku, dan slep… saya sukses tembus selaput dara Ulfa, dan kontolku merasai kesan dari kehangatan yang gemilang, saya sukses tembus benteng pertahanan dari dinding vagina Ulfa. ah… betul-betul nikmat, saya selanjutnya mengocak-ngocok kontolku masuk-keluar vagina Ulfa, dinding vagina yang demikian sempit bikin kontolku memperoleh kepuasan yang demikian istimewa, kusaksikan Ulfa keluarkan air mata, karena mungkin barusan rasakan sakit, namun saat ini ia mulai turut sedikit menggoyahkan bokongnya, oh ia telah nikmati permainanku. Mendadak ohhhh….
Rupanya memek perawan ini bikin benteng pertahananku tak terhenti, cuman beberapa saat ada di memek Ulfa spermaku ingin keluar, selekas mungkin kutarik kontolku serta kugesek-gesekkan di paha Ulfa yang mulus, kugesek-gesek lagi serta ohhhh spermaku muncrat juga….
Croootttt….. ohhhhh begitu nikmat, saya senang sekali ini malam, saya udah sukses mengambil keperawanan Ulfa, memek nya sangat nikmat, ahhhh terima kasih Ulfa. saya kembali memakai busanaku, kusaksikan Ulfa masih termenung tergolek lemas gak punya daya, perlahan-lahan saya keluar kamar, serta meneruskan tidur kembali di atas sofa, takut mbak Kristin esok pagi terjaga, jika saya masih di kamar Ulfa, wah apa kata dunia?
Kutarik selimutku dan kembali tidur, namun saya mengayalkan begitu enaknya memek perawan, oh terima kasih Ulfa.