CERITA DEWASA MAHASISWA MENGANCAM DOSEN S3X

CERITA DEWASA MAHASISWA MENGANCAM DOSEN S3X


CERITA DEWASA MAHASISWA MENGANCAM DOSEN S3X, Hasrat-Bispak15 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni orang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya populer sebagai seorang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tidak ingin menjelimet dengan yang bernama doian, tetapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap-tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh memikat, selanjutnya tiap hal semacam itu berlangsung saya cuman dapat coli di rumahku sekalian mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang cukup menyenangkan untukku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia yaitu bu rida, akhwat cadar lebar, belum menikah karena belumlah ada yang sesuai ucapnya, Awalan dia mengajarkan di kelasku, dia kurang begitu menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi kerudung dan gamis panjangnya, tapi semakin ke sini saya mempunyai fantasi tertentu yakni dapat cicipin badannya.


Saya memikir bagaimana triknya ya supaya dapat rasakann badan beliau ini, saya memperoleh inspirasi buat menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati tidak bisa bukti aneh-aneh namun minimal bisa menyaksikan parasnya yang selalu tak ingin jika dijepret, siang hari ini saya lalu memperlancar gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya menyaksikan dosen yang kumaksud lagi masturbasi memakai suatu dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari dengan tujuan buat menggrebek beliau, waktu area dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tiada suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu mulai merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya kelihatan kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia nampak cemas, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin sejumlah buku di tempat ini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki hasrat besar pula ya" jawabku rileks, "tak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta gak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar namun ibu harus ikutin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terpajang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "telah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku lantaran benar-benar halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak lambat, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "udah tidak boleh nangis sini simak saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat melihat menyaksikan kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia selalu tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesukaran bernafas serta buka mulutnya, dengan gesit ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya tidak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau serta merekam pekerjaan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta akan geram karena dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terbendung, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup session sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "ingin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang dilihat kaki dan paha mulusnya. WAJIB 4D


dia gak memanfaatkan legging mestinya akhwat lain, dia cuman memanfaatkan cd punya motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" ujarnya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek yang sangat dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, seusai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia masih tetap menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar bisa merekam aktivitas eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu minta..sshh" ujarnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya berniat untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, memandang dia menyentakku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MENGANCAM DOSEN S3X


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku lantaran beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, memandangnya bertambah mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya berganti menjadi  desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya terkait palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku membebaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang dari sejak barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,dilihat darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu yakni telpon seluler milik dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa jika saya mempunyai sebuah buah pikiran edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk bertopang pada lututnya, saya masih juga melecut memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku supaya saya hentikan pecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksa jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung meraih gadgetnya dengan status menungging berpijak pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera barusan ketinggal di meja dosen lain. WAJIB 4D


kusaksikan dia cepat membawa telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku tuju beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk memberikan kepuasan buatnya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker ponselnya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah karena saya tidak hentikan pecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" katanya. Mengenal telpon itu udah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Katanya cemas, sebab kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruhnya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk berikan orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya semakin banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


seusai bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat hasrat barusan, kerudung panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai bajuku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapakah bila tak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari ialah 4 hari selesai momen pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya merupakan salah seorang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu memakai cadar panjang diikuti gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari yakni sekian hari selesai saya alami bencana pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya harus pulang lumayan malam sekitaran jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Karena udah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen sudah tak bekerja kembali, jadi saya memilih untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu sekitaran 10 menit di halte depan universitas serta pada akhirnya hadir sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak mencermati jika bis itu dipenuhi dengan lelaki, dan cuma sedikit ada wanita, tapi karena saya takut bila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tak memperoleh bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama