CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN, Hasrat-Bispak15 Sudah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Biarpun saya telah terasa cukup tambah enak, saya masih ingin bermalasan, serta biarkan badanku yang telanjang bundar serta terselinap dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku juga wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terlintas peristiwa dalam hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku sampai kembali pada kelasku, serta yang amat membuatku berbahagia merupakan SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku biar selekasnya istirahat dan tidur karena ia mengerti saya kelelahan.

Namun, Andy tahunya saya kepayahan karena belajar hingga malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, rupanya telah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap melalui ini hari yang tidak tahu akan memberi warna manalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal saat kupakai jalan, sampai lubang vaginaku adakalanya berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku tetap belum sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meskipun sebenarnya saya udah istirahat semalaman tanpa ada problem, bahkan juga saya telah tidur lebih dini selesai terima SMS Andy kurang lebih jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku untuk ambil bra dan celana dalamku,  seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan teror Dedi, ini hari saya memilih untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa benar-benar risau, mengayalkan rekan temanku di sekolah tahu bila saya tak memakai celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN

Adakalanya saya mengeluhkan, waktu merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Juga saat ini saya baru rasakan kalaupun otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis kerjakan sit up berkali barangkali.

Akan tetapi perlahan-lahan saya memahami satu perihal yang aneh, entahlah mengapa saya jadi nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… zaman pagi pagi telah rusuh gini…", saya bersungut-sungut dan memarahi diriku sendiri.

Karena itu saya usaha tidak untuk melepaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sehabis saya gantungkan semua lembar busana yang bisa kukenakan juga handukku, saya mengancing pintu walau saya masih ingat kalaupun pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh bila saya mesti mandi tanpa ada menutup pintu kamar mandi, serta saya tidak ingin bila saya jadi biasa semacam itu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sesudah tuntas, saya selekasnya keringkan badanku serta kenakan bra dan celana dalamku, lalu saya ke arah meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… jika kedepannya Andy tahu kamu telah gak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya bercakap di bayang-bayang diriku di cermin, serta saat ini hatiku jadi bersedih.

Saya mulai pakai pakaian dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Sehabis mematikan AC kamarku, saya periksa sejumlah buku yang ada pada tas sekolahku, pastikan tiada yang ketinggal serta tidak lupa saya masukkan telpon selulerku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap untuk mengatur tampilanku di muka meja dandanku, saat tiba-tiba saya dengar handphoneku mengeluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu kalaupun ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari handphoneku, serta lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu telah tambah enak? Saya berharap ini hari kamu udah lebih sehat dan tidak penat.'

Sewaktu saya lihat nama pengirimnya merupakan Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya telah lebih sehat juga sudah tidak letih. Saya suka sekali sebab saya berasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Seusai saya simpan smartphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap mengatur tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai dilihat rapi dan cantik megar, lalu saya memberinya sedikit bedak pada mukaku.

Ini hari saya pengin nampak lebih elok serta menarik di depan Andy, serta saya memulaskan lip gloss seperlunya pada bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman lambat sembari menyaksikani diriku di cermin pastikan tidaklah ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah menjurus pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan ucapkan terima kasih pada Sulikah. Selanjutnya saya menggembok pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada sisi rack sepatu, serta saya menggunakan kaus kaki serta sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang menatapku denganc penglihatan terpesona.

"Terima kasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan juga memujiku semacam ini, biarpun bila menyaksikan Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya impianku itu tak bisa terjadi sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari kebanyakan, lantaran tau-tau saja saya takut jadi gendut. Saya tidak ingin menjadi nampak tak menarik buat Andy. Secara cepat saya selesaikan sarapanku, dan seusai membasuh tangan dan mulutku, saya mengambil langkah ke arah garasi.

Di situ saya menyaksikan pak Bijakin sedang mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku saat itu juga hentikan tugasnya, dan dia menatapku seperti anyar pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang awal mulanya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sekalian masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah pengin pergi sekolah nih", saya bercakap pada pak Bijaksanain sembari menunjuk lap masih yang ada di atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Bijakin yang cuman mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia lakukan itu sembari selalu menatapku. Di saat saya lihat sekitar, saya lihat Wawan dan Suwito pun punya sikap sama, mereka selalu mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian semuanya ini mengapa sich? Tidak simak cewek cakep ya?!", saya berniat memarahi dengan nada yang lumayan keras sampai mereka kaget.

Suwito hingga nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sedang Wawan dengan paras terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha terus memasangkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membikin terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai juga dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka sewaktu mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN

"Eh eh… kalian ingin apa? Gak! Tak mau!!", mengetahui apa yang bisa dikerjakan oleh pak Bijakin, Wawan serta Suwito, saya berseru was-was dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengamankan pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka, pun agar mereka dapat dengar jawabanku yang nyata kuusahakan untuk membikin mereka bertambah geram.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tak mau! Tak mau! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tak mau!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berniat mengerling ke mereka, dengan tipe yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa seram mengayalkan apa yang bisa berlangsung jika saat ini saya hingga sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab diminta layani gairah birahi mereka lebih dahulu.

Sesudah sekian kali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab keinginan mereka yang memaksakan saya turun sekejap, selanjutnya mereka berserah pula dan kembali meneruskan tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, sedang Wawan serta Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan saat saya lihat mereka bertiga pura pura tidak tahu bila mereka harus memberikan pintu garasi namun juga pintu gerbang bagiku, saya menghimpit klakson mobilku sampai mereka terkaget dan seluruh alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya sudah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijakin yang terdekat dengan mobilku tampak bersungut sungut sembari membuka pintu garasi dan pula pintu gerbang, sementara itu Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, meskipun saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya sakit hati padaku, entahlah lewat langkah menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama-sama. 

Tetapi saya gak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan juga mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tiada siapa siapa di dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang bakal mereka kerjakan padaku sehabis semuanya yang kulakukan ini, jika kelak saya betul-betul mesti sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut seram mengayalkan perbudakan semacam apa yang mesti kujalani sehabis saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka semua, saya selekasnya melesatkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengin pikirkan apa yang hendak berlangsung dengan diriku kelak, lantaran di pikiranku waktu ini cuma ada sebuah hal, yakni saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan khusus cuma untuk Andy. Saya pengin Andy sungguh-sungguh terpikat padaku.

II. Asa Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah keluarkan bunyi di saat saya sampai di parkir sekolah. Jantungku berdetak cepat saat saya memandang Andy anyar turun dari mobilnya. Dan saat saya memandang tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi cantik, dan saya suka sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN

Saya tidak mau mimpi cantikku ini amblas demikian saja, karena itu saya lekas melesat dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kelihatannya langsung mengetahui kalaupun ini yaitu adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia menantiku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil serta mengamankan pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang buat beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan kalaupun mukanya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pun barusan pagi… saya telah sehat kok,  sudah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku bertambah terlengah sewaktu saya menyaksikan muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Namun Andy masih menunduk seperti gak berani melihatku serta saya tersenyum geli lihat kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy masih tetap menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya suka kamu tidak sakit", Andy menatapku selintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berbicara dengan ria.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap jika kelanjutan kalimat Andy barusan itu merupakan penghormatan dari Andy kalaupun saya tampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, ujaran Andy barusan itu masih membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah meyakini sekali jika Andy sukai padaku, kelihatan dari sikapnya yang selalu salah tingkah semacam ini serta kalimat Andy barusan tunjukkan bila Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara lambat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengusikk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia tidak mungkin dapat melihatku. Saya tersenyum geli memandang Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini lantaran dia pun jatuh cinta padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta sewaktu dia mengusung mukanya menatapku, saya mengacaukkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, entahlah suka atau malu, atau barangkali ke-2 nya. Saya tidak sangat percaya, namun saya terasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kalimat apa yang dapat memvisualisasikan hatiku saat ini, yang pasti saya rasakan pada pagi ini hari saya mendapatkan asa yang cantik. Dan saya benar-benar berbahagia saat Andy selalu ambil langkah di sampingku, meskipun Andy yang terkadang melihat dan tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Seperti sama tempo hari, saya merasai sejumlah tatapan iri dari banyak siswa cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan suka, meskipun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Dan saat ini kami berdua sama-sama diam sembari terus ambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terimakasih ya", saya minta pamit di Andy.

"Aku… saya pula ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sekalian angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas lambaikan tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi saat saya menyaksikan Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku dan tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari terus ambil langkah buat duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya nyata dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidak ada momen spesial, kecuali Jenny yang repot merayu serta mengejekku terkait Andy, pula Sherly yang turut jadi parah situasi pada waktu kami kumpul di kantin saat jam istirahat pertama dan, serta saat pukul istirahat ke-2  seperti saat ini kini.

Dan bila umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuman dapat mengelit atau tersenyum malu, biarpun hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  selesai ini telah keluarkan bunyi.

"Simak deh… parasnya sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini gak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah tidak kok. Cup cup… tak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", mengajak Jenny sekalian menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu  rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly sesuai ini, tetapi saya menurut saja sewaktu Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama