CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART6,Hasrat-Bispak15 "Aaah…", saya menjerit takut saat tiba-tiba badanku terangkut, nyatanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, dan ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya bertambah tidak mempunyai daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Bijaksanain yang berdiri di samping kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di sisi kananku, dan ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya tidak dapat ke mana-mana kembali.

Kengerian sedikit menyerangku waktu saya memahami badanku melayang-layang lumayan tinggi dari lantai, ditambah lagi dalam status sesuai ini mereka bawa badanku keluar kamarku, selalu keluar sampai ke arah tempat jemuran busana.

Tetapi yang paling membuatku cemas yakni kepala Wawan yang berada di ke-2  pahaku yang terbuka, serta yang nyata muka Wawan menghadap langsung di bibir vaginaku, amat dekat. Sebuah jilatan yang telah dilakukan Wawan mulai pembantaian kepada diriku, dan saya menggelinjang kurang kuat gara-gara tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya mesti melenguh sewaktu Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpampang di hadapannya, dan badanku menyebutng luar biasa tidak dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kesenangan yang kualami, pak Bijakin dan Suwito meningkatkan pengidapanku. Mereka membuka bra yang membalut payudaraku, lalu nyaris berbarengan mereka menyeruput ke-2  puting payudaraku yang ada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak mampu terima seluruh rangsangan ini, badanku menggeliang dan melafalkanng tidak dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengesah serta meminta.

Tidaklah ada jawaban pada mereka atau tanda-tanda mereka pengin dengerin permintaanku. Mereka bertiga terus memikat ke-2  puting payudaraku, pun bibir serta lubang vaginaku. Saya mulai teraniaya dalam kepuasan ini, nafsuku telah naik tidak karuan, dan rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta dan merengek-rengek antara lenguhan serta rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART6

Namun memanglah salahku pula sich, nampaknya sakit hati tiga pejantan ini terlampau besar selesai saya berkali kali menarik serta memancing gairah mereka sepanjang hari ini. Mereka sekali-kali gak mengindahkan permintaanku dan dengan kejam mereka terus menyiksaku.

Saya tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk serta meliuk, kepalaku sampai terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Lantaran status badanku yang sesuai ini, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, serta rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tau-tau mereka bertiga serempak menyudahi tindakan mereka, akan tetapi mereka membebaskan badanku selalu melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengesah perlahan-lahan, dalam hati saya berasa sedih lantaran nikmat yang menempaku ini jadi redup saat mereka stop demikian saja seperti berikut.

Namun saya cuma diam, saya tidak pengen berujar apa apa, minta maupun melakukan perbuatan apa saja, meski diam diam saya nikmati tersisa sisa luapan nafsu masih yang menerpa badanku.

"Non Eliza pengin turun?", bertanya Wawan sembari meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek serta saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menjauhi bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek pada Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku sekali-kali tidak berfungsi. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku selalu berada pada hadapan muka Wawan yang sampai hati menyambung tingkahnya itu.

"Selalu apa tanggung-jawab non barusan telah bikin kita kita tegangan tinggi waktu tonton non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lalu menyeruput puting payudaraku yang ada pada hadapannya sampai saya menggelinjang dan mengartikulasikanng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok justru saya yang diperintah tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang berang??", dari meminta sekarang saya jadi tidak setuju dengan geram sembari membatasi hasratku saat lagi Wawan serta Suwito repot menyerbu wilayah wilayah peka di badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan dan Suwito menyudahi gempuran mereka, dan mereka sama-sama berpandangan sementara.

Saya sendiri memandang geram dari mereka, tetapi saya tidak dapat melakukan perbuatan apa saja pada saat badanku masih melayang-layang sesuai ini dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tidak ingin tahu, utamanya non Eliza mesti tanggung-jawab. Lagian non Eliza udah membuat kita kita ngaceng berkali kali tanpa hasil semenjak pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kenikmatan karena siksaan Wawan ini dan pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya ingin meronta, saya pengin meminta supaya mereka melepaskanku ini hari saja, karena saya gak ingin pada situasi lemas saat terima telpon Andy malam nanti. Saya mau nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tanpa ada siksaan rasa pegal atau mengangut karena kepayahan.

Tetapi tidak berapa lama kemudian saya tidak bisa kembali berpikir tenang. Saya mendesah rintih kesenangan waktu ke-2  pergelangan tanganku dicekram oleh pak Bijakin dan Suwito, dan tangan mereka yang satunya mereka pakai untuk meraba serta membelai perutku, dan mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Semuanya masih ditambah lagi tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Baru kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sekasar ini. Seluruhnya kesan kesenangan yang kurasakan ini begitu istimewa serta merisaukan pikiranku.

Pada akhirnya saya menunjuk nikmati saat saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, dan saya cuma dapat mengharap malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telpon Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku melafalkanng berulang-kali, pinggangku meliuk dan meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tanpa dapat kutahan kembali, saya harus berserah dirundung orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan menggeliang top melepas pergolakan liar ini, serta sekali ini tidaklah ada satu juga pada mereka yang ingin mengampuniku kendati pun saya meminta seperti apa saja.

Juga sekali ini mereka semakin memperhebat siksaan mereka padaku. Saya merasai lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, dan tersebut tetap ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", suatu cucupan yang sangat kuat oleh Wawan di bibir vaginaku membuatku menjerit kenikmatan.

Rasanya tiap-tiap lanjutan tulang di seluruhnya badanku lepas waktu saya mesti mengartikulasikanng bagus gara-gara tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, menyebabkan lututku sudah tidak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Bijaksanain dan Suwito gak lepas meskipun saya menggeliang seperti apa saja. Mereka mengancing ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing dan tangan mereka yang satunya seperti tidak suntuk permainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang ketahan sesuai ini, saya terasa tidak mempunyai daya sampai sekedar utk lepaskan luapan orgasmeku. Namun diam diam saya malahan sangat suka diberlakukan seperti berikut oleh mereka, dan saya benar-benar nikmati ketidak memiliki dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah-engah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi saat jawaban yang kuterima yaitu pagutan Wawan pada bibir vaginaku.

Tetapi cuma sekejap saja, Wawan udah hentikan pagutannya. Dan dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku bergantung lemas dengan ke-2  tanganku yang selalu melingkar di leher pak Berbudiin dan Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang terus terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART6

Saya memandang Wawan ke arah pintu yang batasi sisi dalam serta luar di lantai dua rumahku ini, dan dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu pada sisi luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup serta mengamankan pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sekalian melihatku dengan senyuman penuh cibiran, seakan akan menyampaikan jika sekali ini saya mustahil berhasil lolos.

Tau-tau saya terkaget lantaran saya memahami satu perihal. Bukan masalah saya tidak kemungkinan dapat larikan diri, lantaran saya udah mengetahui jikapun saya usaha lari ke bawah, pada akhirannya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah serta akan selekasnya ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud merupakan, kenapa mereka pilih tempat jemuran busana ini sebagai tempat menghajar diriku? Di daerah yang benar-benar terbuka ini, bagaimana bila kelak rintihan serta lenguhanku hingga sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana kalaupun kami hingga sampai tampak oleh tetangga di muka rumahku yang tiada berniat memandang menjurus rumahku?

"Wan… gak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Biar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mencemooh.

"Nggak… bukan begitu Wan… saya takut kalaupun di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji tidak dapat lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya bila getho non tak boleh bernada, mudah kan?", jawab Wawan sesenang hati, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sekalian menempatkan muka cemberut, namun tidak lama setalah itu badanku menyebutng di saat ke-2  payudaraku telah kembali diremas remas oleh pak Bijaksanain dan Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengerang serta menggelinjang, di antara kesenangan dan kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan terus merapat, dan sekarang penglihatanku berubah mengarah di penis Wawan itu udah tegak menunjuk itu, yang telah siap buat mengeduk dan mencabuli lubang vaginaku.

Di saat Wawan telah membungkuk di hadapanku dan ke-2  pahaku yang kurapatkan mulai sejak barusan ini dikendurkan olehnya, saya menggigit bibir serta pejamkan mataku, siap-siap memasrahkan lubang vaginaku ini terima tusukan beringas dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mengerang lambat sewaktu kurasakan bibirku ini di cium halus, serta saya masih pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Bikin jantungku berdetak cepat.

"Mmmhh…", saya kembali mengerang di saat kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi remasan remasan halus pada ke-2  payudaraku oleh pak Bijaksanain dan Suwito,  kecupan mesra Wawan yang sekarang udah beralih jadi pagutan penuh gairah di bibirku, semuanya ini membuatku mulai teraniaya dalam birahi.

Ke-2  lututku ibaratnya lemas. Bila kini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sisi kanan serta kiriku ini, ke-2  kakiku ini pastinya tidak sanggup menyokong badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba mengendalikan derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang mengakibatkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Saat itu saya selalu mendesah ketahan pada saat bibirku terus dipagut Wawan sebagai berikut, serta napasku mulai habis. Saya bertambah menderita dalam keasyikan ini. Saya tidak dapat meronta, badanku rasanya terlampau lemas, tenagaku lesap entahlah ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharap dia ketahui kodeku jika saya telah memulai menanggung derita karena kekurangan napas. Akan tetapi Wawan malahan menambahkan siksaan ini. Saya rasakan lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, dan reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART6

Selanjutnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, menarik serta mencucup air ludah dalam mulutku ini. Saya telah tidak dapat bernafas kembali karena luapan birahi yang menyerang diriku ini ibarat menyumpal dadaku.

"Oooh…", saya meratap lega saat pada akhirnya Wawan membebaskan pagutannya seusai suka menyesap seluruh air ludah di mulutku ini.

Napasku terengah-engah tidak karuan sehabis barusan saya lumayan lama kekurangan napas. Saya usaha atur napasku ini, tapi cubitan nakal Suwito di puting kanan payudaraku ini membuat napasku kembali mengincar.

Dan saat pak Bijakin meremas kuat payudara kiriku, serta menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kesenangan nikmati seluruhnya cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali mengeluhkan saat Wawan dengan sekehendak hati mengambil jemari tangannya yang semenjak barusan direndam masukkan ke lubang vaginaku.

‘Waan… memasukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya gak ingin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya mau meminta pada Wawan supaya dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau malahan masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Tetapi saya masih lumayan sadar untuk mengontrol harga diriku menjadi nona majikan mereka. Jadi saya mau tak mau diam serta pejamkan mataku, sembari mengharap mudah-mudahan Wawan selekasnya merayu lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh lambat di saat rasakan suatu hal yang tebal, hangat dan basah tekan bibir vaginaku.

Saya buka kembali mataku. Rupanya kini Wawan lagi berjongkok di depanku dan menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih ingin memainkanku, menganiaya diriku yang telah terbenam dalam luapan birahiku ini.

Selanjutnya Wawan memegang ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengerang kenikmatan, badanku kembali menggeliat, kurasakan cairan cintaku kembali menetes.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dan kesan yang mengagumkan menimpa diriku sewaktu tau-tau Suwito menangkap dan memagut bibirku, dan pak Berbudiin yang masih menyusu di puting kiri payudaraku, sekarang pun meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja sebab dibiarkan oleh Suwito yang sekarang repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengesah nikmat karena cumbuan bertubi tubi yang telah dilakukan tiga pejantanku ini, dan saya cuma dapat mengguman tidak terang lantaran bibirku yang dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan semuanya ini belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu merayu lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri dan ke kanan, ke atas serta ke bawah, membuat mataku terbeliak, badanku mengartikulasikanng dan melafalkanng.

Saya sudah tentu menjerit kesenangan jika bibirku tengah tidak dilumat oleh Suwito semacam ini.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mendesah panjang serta badanku tersentak berulangkali mendampingi orgasme luar biasa yang menerpa badanku.

Otot perutku menyebutng hingga terasanya akan kram, menghadirkan rasa nikmat antara merasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya itu masih tambah lagi dengan rasa nyeri yang tambah jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk tetap orgasme.

Saya rasakan cairan cintaku membanjir banyak sekali. Tetapi dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat serta pagutan itu gak lepas meskipun saya menggeliang seperti apa saja. Serta semuanya cairan cintaku yang tetap meluluh itu dicucup dan diseruput Wawan sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengesah kurang kuat, pasrah.

Tiada yang dapat kulakukan disamping menggelepar, meronta, mendesah terbendung. Tapi gelombang orgasme yang menderaku ini sekali-kali tidak berhenti, lantaran Wawan terus mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, dan Suwito tidak melepas bibirku dari pagutannya, sementara pak Berbudiin masih bergairah memagut puting kanan payudaraku.

Mereka selalu menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART6

Selesai sesaat disiksa sesuai ini oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya udah lemas dan cuman dapat pasrah terima seluruhnya. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang tetap membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa gak mempunyai daya ini mengantarku orgasme kembali buat ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas saat Suwito melepas pagutannya, serta saya harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, menambahkan semua kesan nikmat yang udah dari mulai barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mengesah serta menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang sedang dilakukan Suwito waktu ini demikian mesra, membuatku bertambah kebingungan dan tidak tahu harus lakukan perbuatan apa. Jantungku berdegap kuat, dan orgasmeku benar-benar tak menyurut.

"Telah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, akan tetapi saya kembali mengesah saat tiba-tiba kurasakan suatu hal yang hangat pada leherku.

Saya tidak lagi merasai kuluman di puting kanan payudaraku, bermakna pasti pak Bijakin yang memindah gempurannya pada leherku ini.

"Pak Bijaksanain juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka hentikan pembantaian pada diriku ini.

Namun mereka mana ingin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya terus menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang terengah-engah.

Tetapi lidah yang nakal itu masih juga bermain di lubang vaginaku, menyerang dan mengeduk tiada ampun. Daun telinga kiriku terus dilumat secara lembut, lalu jilatan dan ciuman di leherku ini… pula semua rabaan tangan tangan mereka yang penuh hasrat pada sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak mampu terima siksaan orgasme buat orgasme yang menderaku mulai sejak badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama