CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART3, Hasrat-Bispak15 "Udah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sekalian mengelap penisnya yang jelas belepotan sperma bergabung cairan cinta Cie Fifi itu dengan memakai celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi gak bereaksi, dia cuma diam dan pejamkan matanya. Sang cebol kenakan celana dalam serta celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Tidak lama setalah itu, Cie Fifi pula bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok busananya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Nampaknya Cie Fifi memang mempersiapkan kantung plastik itu buat simpan celana dalamnya yang dia mengetahui akan dikotori sang cebol seperti sebelumnya awal kalinya.

"Dasar. Udah orangya cebol, gak sadar kali kalaupun burungnya itucebol pun", gerutu Cie Fifi yang setelah itu tinggalkan gudang ini.

Kata-kata Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuma pendek, kasus yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa pula saya mesti ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mengerang ketahan sewaktu tau-tau kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, marilah tukasnya pengen nyepong. Kapan keluarnya kalaupun dari barusan sekedar kamu emut saja?", bertanya Dedi yang sekarang dengan kejam terus menghimpit nekan kepalaku sampai mukaku tenggelam di muka selangkangannya, dan penis Dedi itu semakin menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum serta permainkan lidahku di penis Dedi, biar dia tak melanjutkan siksaannya padaku.

"Nah… getho cantik… marilah terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang saat ini mendesah dan merintih kesenangan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara halus pada saat saya terus usaha bikin penis Dedi berejakulasi. Kadang-kadang saya memandang nakal pada Dedi, supaya dia kian terangsang sampai pekerjaanku bakal tuntas lebih semakin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART3

"Mmmhh…?", saya gak dapat bercakap, cuman dapat mengguman tidak terang di saat kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu telah tidak ada siapa siapa kembali waktu saya menyambung service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar nada yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Sejak mulai kapan Pandu telah ada di sini? Kenapa barusan saya tidak memandangnya?

"Mamamm…", saya ingin larang Pandu, tetapi sekarang mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya tidak dapat bercakap secara jelas.

Telat, Pandu udah mengungkap rok seragam sekolahku, serta saya udah pasrah tunggu hukuman yang bisa diberi Dedi jika dia melihatku memanfaatkan celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… gak bisa… gua dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu berganti status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak makin kuat. Dua pelajar keji ini akan selekasnya melumatku dalam gudang ini, tetapi yang amat kutakutkan yaitu Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan seluruhnya rencanaku. Semestinya barusan itu saya berhasil lolos dari gudang ini tak perlu ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tiada waktu buatku untuk berpikiran maupun berleha leha. Tau-tau badanku udah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan cukuplah lebar. Selanjutnya dengan rangking ke-2 kakiku yang masih tetap semacam itu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu telah mengangkat penisnya yang nyatanya sudah ereksi itu di muka parasku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan jengkel saya mengulum penis Pandu, serta saya keluarkan semua tehnik oralku biar Pandu cepat sampai pucuk dan kedepannya dia tidak turut nikmati lubang vaginaku seusai Dedi usai nikmati badanku. Sedangkan kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, cocok pada bagian bibir vaginaku. Dedi sudah mengetahui. Saya pejamkan mata serta pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… sebab itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, lantaran kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya ngomong kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 menyentak.

Saya tidak berani menjawab, tidak berani menengok. Pengin rasanya saya menangis, tetapi saya gak pengin kelak rekan temanku terpenting Jenny jadi ajukan pertanyaan bertanya kalaupun kelak mataku dilihat sembab.

Saya cuma dapat pasrah dan selalu mengoral penis Pandu, sembari menanti hukuman yang bakal dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mengesah terbendung saat kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku masih yang tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak di sana, memunculkan kesan yang aneh saat saya mengetahui celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mendesah dan selalu mengerang terhenti, tetapi saya gak lupa bila saya harus memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini lekas berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya tidak kuat kembali, saya mengerang dan meronta kesakitan sewaktu saya rasakan pedih di vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Nikmat kan Elok?", ledek Dedi saat saya melihat ke belakang buat lihat apa yang telah dilakukan Dedi.

Saya menyaksikan sisi bawah celana dalamku digeret ke atas. Ternyata itu membikin sisi depan celana dalamku ini terlipat, serta menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya untuk menyudahi semuanya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Namun Dedi betul-betul pengin menghukumku. Celana dalamku ini tarik ke atas dan kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini kian jadi beres.  Di antara pedih dan nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, namun Dedi cuma ketawa tawa.

"Telah, gak boleh ngoceh lagi! Teruskan!", tiba-tiba Pandu memutar kepalaku sampai parasku kembali menghadap penisnya, serta Pandu lekas menjejali penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mengesah terhenti, tetapi sekarang saya tidak memiliki alternatif lainnya, saya harus menambahkan service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata telah tak sabar untuk nikmati badanku. Saya merasai sisi bawah celana dalamku disingkap, dan sebuah benda topangl, hangat serta lumayan besar, yang benar kepala penis Dedi itu, sekarang melekat dan memojokkan bibir vaginaku.

Badanku menyebutng sejenak saat penis Dedi memotong lubang vaginaku serta lagi melesak masuk. Saya pejamkan mata menghentikan sakit, serta selanjutnya saya lagi usaha menyambung service oralku buat penis Pandu saat Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi berlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya tiap-tiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menohok demikian pada dalam lubang vaginaku. Seringkali saya melenguh terbendung, serta saya mulai gak dapat fokus buat mengoral penis Pandu.

Oleh karena itu saya mesti semakin menanggung derita waktu Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai parasku melekat di muka selangkangannya. Saya mesti bertarung menghentikan mual karena berbau apek yang menimpa hidungku, pula saya harus mencegah merasa sakit berbaur nikmat pada lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Saat ini saya cuman mengharapkan pengidapanku ini lekas selesai. Saya  mengharap busana seragam sekolahku ini tidak lecek serta basah oleh keringatku selesai saya tuntas disetubuhi oleh dua begundal ini. Sesudah saya menghimpun semua tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap serta menarik penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong dan kurasakan dia akan membebaskan penisnya dari gempuranku, barangkali dia tidak dapat mengendalikan kepuasan service oralku.

Namun saya gak pengen melepasnya, saya harus membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan buat mencegah badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat serta sekejap setelah itu penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Seluruhnya kulakukan di tengahnya gencarnya sikatan penis Dedi di lubang vaginaku.

"Aahh… enaknya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kesenangan di saat kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Pada akhirnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan seluruh cairan dalam mulutku ini, tetapi saya gak pengen Pandu bisa lolos demikian saja. Dia udah menghancurkan rencanaku tadi semestinya telah sukses. Saya sangat geram kepadanya.

Saya terpikir bagaimana saya bersama Jenny, Sherly serta Cie Stefanny tempo hari sukses menaklukkan tiga pejantan di rumahku, serta kupikir saya barangkali dapat pakai trik yang serupa untuk menumpahkan kekecewaanku pada Pandu. Saya selalu mengisap penis di mulutku ini kendati penis itu udah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong tidak kuat terima gempuranku, akan tetapi saya tetap belum tuntas dengannya.

Saya lagi menarik serta mengisap penis Pandu, hingga kemudian dia menguik nguik seperti mau disembelih saja. Pada akhirnya saya hentikan kulumanku di penis Pandu, dan di saat saya membebaskan tanganku, Pandu langsung jatuh lemas, sama sepertiseperti nasib beberapa pejantan di rumahku yang tergelintang seusai saya dan banyak pacarku balik menggagahi mereka.

"Oooh… kamu nyata-nyata pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau dan menusukkan penisnya dalam dalam lubang vaginaku.

Dadaku terasanya akan meletus sewaktu saya dengar penghinaan Dedi barusan. Sehabis Dedi tuntas menyiraminya spermanya dalam lubang vaginaku, saya selekasnya berdiri, kembali tubuh, serta sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', 2x saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi kagum menatapku seperti gak percaya dengan yang barusan berlangsung.

"Brengsek, kamu bisa bisanya mengejek saya", desisku dengan nada gemetaran sangking emosinya.

Kondisi di gudang jadi sepi. Deru detak jantungku dapat kudengar dengan terang. Saya menggigit bibir membatasi tangis. Saya benar-benar sakit hati sewaktu Dedi menyebutku pelacur.

Tanpa ada pedulikan mereka kembali, saya lekas keluar gudang ini. Namun saya sadar kalau saya mesti membereskan diriku dalam toilet, sekalian sedikitnya saya harus bersihkan tersisa sperma Dedi yang menetes dari bibir vaginaku.

Di toilet, saya selekasnya membawa rok seragam sekolahku, dan saya ambil tissue yang ada untuk mengelap lelehan sperma di seputar pangkal pahaku. Beberapa tissue kuambil dan kuselipkan di sisi dalam celana dalamku yang sedikit basah, agar dapat memudahkan rasa gak nyaman di selangkanganku.

Serta sekali ini saya tidak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya mesti terima ejekan sebagai berikut? Dengan berurai air mata, saya membereskan rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung make-up tipis di mukaku tidaklah sampai hancur karena air mataku.

‘kriiing…', bel tandanya jam pelajaran ganti telah mengeluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet dan saya sedikit lari mengarah kelasku. Diperjalanan saya memandang pak Totok yang anyar keluar kelasku, serta aku lekas menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tau-tau sakit pada perut, jadi gak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian memberikan argumen kenapa saya barusan tidak dapat datang dalam kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tidak ada quiz maupun ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu tentu sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Bila masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART3

‘Uh… UKS? Gak deh… saya tak ingin tertiban bencana buat ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Tidak mesti pak, Eliza telah lebih enak. Terima kasih pak, saya balik ke kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit pada pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, dan saya selekasnya balik ke arah ke kelas buat ikuti jam pelajaran paling akhir.

IV. Suatu Janji Yang Memuaskan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya telah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny di saat saya telah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya sesudah sakit di perut Jen", jawabku perlahan.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu sesudah nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan khawatir.

"Iya, barusan perutku tiba-tiba sakit sekali, saya gak kuat metahan sakitnya, jadi saya hingga nangis. Namun saya telah lebih enak kok saat ini Jen", saya bohong agar Jenny stop mencemaskanku

"Saat ini perutmu telah tidak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan haru.

Saya geleng-geleng kurang kuat sembari usaha tersenyum pada Jenny.

Sesungguhnya saya terasa sedikit gak nikmat lantaran saya mesti bohong pada Jenny yang demikian memerhatikan serta mengasihiku. Perasaan salah ini sedikit mengacaukanku, meskipun saya tahu ini yakni yang terunggul, dibanding ada yang dengarkan penuturan kami saat saya menyatakan apa yang sebetulnya berlangsung padaku saat lagi saya berada pada toilet, atau mungkin lebih benarnya di gudang barusan.

Tetapi selang beberapa saat Jenny telah kembali repot menarik serta mengejekku bab Andy. Manalagi saat jam paling akhir ini hari guru yang selayaknya mengajarkan di kelas kami tak masuk, maka dari itu kami bebas belajar sendiri. Jenny kian bergairah memikatku, dan saya udah kehilangan akal untuk membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuma dapat tersenyum malu.

Dan saat saya tidak tahu mesti melakukan perbuatan apa, tau-tau saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang kurang lebih lagi dijalankan Andy? Apa yang lebih kurang berada pada ingatan Andy waktu ini? Apa dia memikirku? Tau-tau saya telah terasa kangen di Andy.

"Duh… bidadari yang satu berikut kembali kasmaran deh… hingga sampai sampai saya tidak dirasa kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menangkis.

"Begitu ya? Kalaupun gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sembari memandang ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu pengin katakan apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya ingin ngomong apa ya… saya pengin ngomong, jika Eliza gak senang dengannya", Jenny menjawab dengan jenis cuek bebek sekalian mulai membungkusi buku bukunya ke tas sekolahnya, lantaran bel pulang sekolah betul-betul baru-baru ini keluarkan bunyi.

"Jeen… gak boleh begitu dong… aku…", saya mulai was-was jika kalau Jenny bersungguh-sungguh dalam kata ujarnya, dan saya dan terus merengek-rengek.

"Bila getho kamu tidak boleh menangkis selalu sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali menarikku.

"Aku…", saya gak dapat berucap apa apalagi serta mukaku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman jail. Saya cuma dapat tersenyum malu sembari menata semuanya buku dan alat tulisku ke tas sekolahku. Seusai doa pulang, saya dan Jenny siap-siap keluar kelas waktu Sherly tiba-tiba tampil di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya menyengaja menyambat waktu saya memandang Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini ingin hingga sampai kapan sich anyar senang nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Sampai kamu jadian sama Andy, dan nraktir kita kita", kata Jenny dan Sherly nyaris berbareng serta mereka ketawa puas.

"Ssstt!! Apaan sich? Bila yang lainnya dengar bagaimana coba!", saya bersungut-sungut dengan cemas.

"Maka itu gak boleh ngelamun saja sayang… review donk di sini sudah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sekalian merengkuhku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART3

Saya menyaksikan ke sekitarku, nyatanya memanglah kelasku ini udah kosong disamping kami bertiga. Tetapi tetap juga saya cemas jika ada yang dengar ujaran mereka barusan mengenai saya jadian sama Andy. Saya gak pengin Andy dengar isu yang tidak tidak, saya tidak ingin hubunganku dengan Andy yang baru saja mulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu merengkuh tanganku.

"Namun, saya pengen mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian terlebih dulu saja dech", saya coba berikan argumen buat pisah pada mereka, biar saya gak tak henti menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya tidak apa apa, kebenaran saya  haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya pun haus kok. Ya telah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang saat ini telah tarik tanganku.

Saya telah tak miliki argumen kembali, karena itu saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Pastinya ledekan mereka kepadaku kembali bersambung, dan saya cuma dapat tersenyum malu.

Sampai di kantin, hatiku jadi geli di saat saya lihat sang cebol. Saya terkenang perbuatan busuknya di gudang barusan kepada Cie Fifi.

Tapi saya usaha berlaku biasa. Ditambah lagi Cie Fifi telah menegur kami dan bertanya apa yang kami pesan. Selesai kami bertiga usai minum, kami lekas bayar pesanan kami serta minta pamit di Cie Fifi.

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama