CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY PART2, Hasrat-Bispak15 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, saat dia sedang menanti anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat goyah hingga dia tidak dapat menantang sewaktu digeret ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditempatkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo sudah tidak aneh kembali dengan area penyelidikan. Dia beberapa kali harus duduk di dalam ruang begitu, bertransaksi buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi kesempatan ini keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia jadi belum mengenali siapa interogatornya ini kali. Nada pria itu demikian dalam, sampai dia lantas mengaku jika dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu sebagai permulaan. Margo yang rata-rata tidak sabaran serta berani menentang sekarang memutuskan mengikuti.

"Dia saat ini tinggal dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau lihat dia… Kau dan anak buahmu bisa menggunakan ia selaku jasa uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini luar biasa, pikirkan Margo… dia berjumpa musuh yang semakin lebih kokoh ketimbang dianya.

"Anak buahku akan kerap tiba pada umumnya, memohon jumlah darimu… serta kamu dapat antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah bekerja keras… kau mesti mengatur sampai tamunya menjadi bertambah sebagian dari tempat yang lainnya, meskipun sesungguhnya tanpa ada kontribusimu lantas ia sudah tentu akan menjadi unggulan di sana… Sebarkan kabar, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya berkemauan kuat untuk bertanya… "Mengapa kau mau membinasakan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin memusnahkan dirinya sendiri, sampai jika waktunya udah tiba… dia akan tunduk seluruhnya di diriku… Tetapi, seblum dia memperoleh status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus merasai apakah itu namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membikin Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira menyaksikan kalaupun Margo menjadi pucat selesai terima telephone itu… dan Mira tidak pernah memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menyingkirkan gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simpel itu, tapi hatinya sedikit senang lantaran dia dapat mengompori Margo buat membinasakan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Perbincangan barusan membikin Margo sangatlah takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira udah memberinya badannya kepada kamu sebagai bayaran untuk memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo termenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal melaksanakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima areamu… silahkan siksa Sani, gagahi mati-matian, tetapi janganlah sampai ia mati… Kau bisa mengajak Mira, agar ia ikut serta menganiaya Sani untuk menumpahkan marahnya…"

"Tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang berbelanja sayur, cuma memakai tank luar biasa dan celana pendek, gak terlampau memerhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia memandang wanita itu sesuai sama dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia lagi tak ingin berbasa-basi. Bahkan juga sebetulnya dia sendiri tidak memiliki rekan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam sosialisasi. Yang dia mau melakukan sekedar buka pahanya lebar-lebar, dan melepaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan maksimum.

"Sani… saya ingin minta bantuan sekejap, saya pengin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak yg suka godain, hihihi!"

Sani yang malas ingin sekali menampik, akan tetapi Mira menangkap lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira mengarah gang yang dia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menjual diri pada tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani tergelincir jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Waktu si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap sebab silau. Dan sewaktu dia bisa mendapatkan kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira setelah itu ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak diduga oleh Sani membuat Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat mengintai muka Sani tinggalkan sisa di muka mulus si eks polwan. Semula Sani menunjuk pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Akan tetapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali tampil. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani selekasnya memberi perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…Ia melihat style perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… tipe berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Justru lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak akan berlaga ibarat seorang polwan. Dia sekarang cuma bertanding berdasar perasaan survival… serta ini cukup mengagetkan Margo, yang menghendaki jika pelacur yang paling jadi perhatian ini mempunyai ketrampilan bertanding yang dapat bikin si perwira takjub. Akan tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang kelihatan bila Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai tampak balik ke gaya berlaganya yang dahulu.

Margo memberinya pertanda terhadap seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai muka Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis memandang muka Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah dan megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, serta Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang dan mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang berani hentikan cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira melihat Sani yang mendesah mencegah sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY PART2

Saat ini Margo sendiri yang membantai Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya untuk memberikan pelajaran di Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tapi sekarang dia harus memikir dianya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tetapi suatu kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah merayu tiap-tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, sampai menjilatinya… Dan khususnya lubang elok yang seolah tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang peroleh kepuasan mirip, baik dari istri resmi mereka atau pelacur yang lain memutuskan gak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengusung bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda bila saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan bikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terekspos bebas di depan lelaki bajingan yang selalu perlakukan beberapa karyawan sex komersil ibarat onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar cuma karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya semakin kuat waktu Margo memerintah anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan dan seruan mohon ampun Sani benar-benar tidak digubris oleh Margo yang seperti membebaskan kemarahan yang ditahannya sejauh ini. Waktu lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera babatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menohokkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak gara-gara babatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis sebab keringat si kepala preman membikin perih bilur serta cidera di badannya. Sani cuma menggeletar meredam perih saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula usai saat ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuma dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak mengarah pribadi badan di pojok lain gudang itu. Pribadi Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya tampak patah serta dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memanglah kejam… tapi itu penting. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih bernafas meskipun cuman kadangkala.

"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." ucapnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ucapnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terkaget lantaran paparan matahari membuat Mira takut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan semacam itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tetapi dia tidak lagi bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tiada bisa kerjakan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang lagi melakukan Sani. Dua penis anak buahnya sedang menggebuk anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya lagi menyabet vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan benar-benar kasar. Margo menyaksikan ke kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat mimik muka beberapa kepercayaannya yang tidak mengenali takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya bikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan figure si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama pun mengikut tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi group yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati figure yang kembalikan pistol yang barusan mencabut nyawa Margo ke sarungnya.

"Area telah ditangkap, semua intimidasi udah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengacaukank serta pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berucap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit serta terasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan semuanya cedera. Mereka serta banyak dokter mengusahakan dengan segenap tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dianya sendiri di cermin, dia terpesona. Tidak ada satu cacat lantas yang gak dibetulkan, sampai sejumlah bekas cidera di badannya baru tampak jika jadi perhatian dari begitu dekat. Lalu, dokter yang menjaganya hadir dan bercakap,

"Selamat Nona, secepatnya anda sudah dibolehkan pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia dapat pulang? Dengan lemas Sani makan makanan rumah sakit dan minum obat yang dikasihkan kepadanya. Serta entahlah kenapa dia terasa amat letih…. sangatlah sangat letih…

"Dipan ini jadi bertambah empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya tiba jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersusah-hati, tangis berbahagia….

Setahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi tengah melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, perihal penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil begitu memberi kepuasan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia banyak client sekarang jadi punyanya, maka ia semakin luar biasa dalam berkuasa dibalik monitor meski ia sekarang sudah pensiun. Tak kenapa menyudahi karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak sampai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, karena seluruh kartu berada di tangannya. Tahun yang kemarin Ryoko divonis mudah, cuman 1 tahun penjara. Memang itu hukuman optimal untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang mengatakan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah menjalankan saat hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama