CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY, Hasrat-Bispak15 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja telah merusak kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Setelah kejadian Ryoko tuntas, Sani memang kembali lagi ke sana. Tetapi ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta komentar dingin dari penjaga di muka.


"Karena telah disingkirkan, Anda sudah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak ada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Bila tidak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tidak dapat ajukan pertanyaan selanjutnya karena sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas instansi dan keluarga, Bambang Harjadi juga udah matikannya. Tak ada manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menghindari dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak kelihatan di tengahnya siraman hujan deras.


Misal ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Biarpun penjahat, malahan Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastinya arah, dan hujan terus turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Beberapa kali ia tergelincir, dan terciprat saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Orang pengendara motor ada pada sampingnya, dan berucap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY


Sebentar Sani terheran. Lantas ia menentukan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek lantas melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ketujuan senja.


Saat malam…


"Pirsawan. Afair penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang mengikutsertakan pelaku polwan lagi membuka set anyar waktu sekian hari ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang diperhitungkan diaktori JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian menjelaskan video itu tak ada hubungan dengan masalah ini serta bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri dikenali udah distop secara tidak hormat sebab dapat dibuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan info malam lagi menyuguhkan perihal-perihal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah laki laki.


Semua lagi ada di dalam satu warung kecil di area jorok, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur lantaran ia sendiri telah tak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" sengit seorang laki laki di dekat Sani. "Gua diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin menonton gak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar kotor lihat kesenangan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung sampai malam serta mengguyuri warung itu.


"Eh Non, ingin turut tonton film hebat gak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani mengusung kepala Sani hingga Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Seseorang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menantang waktu dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa photo Sani sewaktu tengah menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih pada waktu penangkapan di dermaga, dan beberapa foto datang dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Misal Sani masih berpikir jernih, ia wajar syak wasangka dengan bocornya semua bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya justru tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak paham, tidak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Gua ingin tutup!" kata seorang, nampaknya pemilik warung. "Mari bayar, tidak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu omong, "Sori Bang, gua kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Namun jika saya bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi aku lebih dulu yang pakai ia. Saya kagak pengen sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang di situ menghalau seluruh yang ada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani dan menempatkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang telah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Biasanya minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani sekedar dapat berbicara putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Sampai gak gunakan pakaian ini. Marilah, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu menggunakan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia lantas sadar dalam vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terkenang insiden-kejadian sama saat masih menyusup, ia tertidur selepas layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani sekarang dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank hebat kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani tuju belakang warung, di situ ada WC jongkok simple yang saru dengan ember serta gayung. Mengendalikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Ujarnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sembari menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Benar pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak dan menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menggempurnya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan pakaian kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak sukses mencapai kesuksesan meskipun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau jenis-jenis wangi-wangian murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada serta paha, tetapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di dalam tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Meskipun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya masih tetap lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak pilih Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh berasa tidak punyai harga diri kembali sehabis dibikin malu di mata khalayak, dicoret, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh serangkaian begundal kelas teri waktu mabok. Jadi ia juga tidak memikir beberapa macam di saat Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak akan terasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama dengan yang ditudingkan pelosok dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah daerah yang layak untuknya, di mana seluruh orang didalamnya gak mempunyai harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum serta menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, hakekatnya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot membawa berbicara atau kenalan sang bapak, dia lekas melepaskan baju laki laki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Buat memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja untuk Ryoko gak lenyap. Setelah membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, serta terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul mujur mendapatkan service kelas atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak memikir memakai kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya, tidak perduli kemungkinan hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sembari merengkuh kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang rada di luar sangkaan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memacunya hingga sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tegang. Mereka selanjutnya ganti status jadi misionaris, serta sang bapak melecutnya lumayan lama, kemungkinan 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani kecewa. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan digunakan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pun, biarpun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas tempat tidur serta mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Tapi kerjaannya belum tuntas. Kecantikan alami Sani udah bikin banyak lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Dan barusan Sani bangun serta memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu ruang tempat perlawanannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah seseorang pada mereka yang nampaknya pimpinan sekelompok tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat buat menentang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen setia awal kalinya, serta dia memanglah tidak ingin kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksa berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEXY


Lututnya lumayan sakit lantaran terbentur semen kasar, serta perih di saat dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tidak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor serta berbau kepunyaannya ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, dan usaha seharusnya untuk memberikan kepuasan lelaki yang udah bayar badannya buat memberinya layanan terhebat. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas memulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu jika beberapa preman itu benar-benar tidak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan eloknya! Andaikan Sani tahu bila Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada lantaran harus biarkan divanya jadi penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih beberapa preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terbendung wanita itu bersamaan badannya yang ditangani seperti binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat di saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang semaput tidak punya daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani jabatan sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, sampai kenggunannya tambah terpancar walaupun dia tidak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias begitu menor untuk mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, sampai hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi sangatlah anggun, serta sebabkan banyak lelaki yang mendambakan servis dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dikerjakannya membikin konsumennya demikian menyenangi dianya sendiri. Serta demikian keseluruhan servis yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumennya tidak akan ketahui bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum banyak pelacur yang terus-terusan layani lelaki, Sani mulai berasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai melakukan akting buat bikin banyak tamunya terasa bagaikan lelaki dahsyat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Walaupun faktanya kalau bukan dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 sampai 5 menit karena itu banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta sepanjang 5 bulan itu, ketenaran yang didapat Sani mulai bikin seorang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Karena saat sebelum Sani ada dirinya-lah unggulan di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo perlahan tapi dengan suara keras.


"Saya tidak suka dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram bagaikan anak kecil yang mau menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa mengira wanita yang mana dikatakan Mira, karena dia sendiri udah seringkali cicipi kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cara gratis menjadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung waktu tanpa jijik dan risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama