Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Elok Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Elok Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Elok Salon, Hasrat-Bispak15 Berasal dari temanku yang ingin cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini rada amburadul masalahnya memang saya baru pertama saya menulis. Di waktu itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tak semua namun ada beberapa yang dapat diajak kencan di hari sabtu tempo hari kami sependapat buat pangkas rambut serta kita janjian jam 1 siang dalam tempat.

Pada pertamanya saya masuk, aku lekas ke arah ke arah tempat meja reception serta di situ saya menuturkan niatan untuk pangkas rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya menanti sekejap lantaran sedang repot semua.  Sekalian tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat sekitaran siapa yang tahu ada temanku, namun tak tampak ada temanku antara seluruh orang itu.  Kemungkinan ia belum hadir, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bodi badan yang seimbang serta aduhai. Kalaupun bisa memprediksi usia mereka, mereka berusia sekitaran 20-30 tahun. Saya jadi terkenang dengan pembicaraan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih ragu-ragu dikarenakan salon ini serius seperti salon secara umum.

Sehabis beberapa waktu menanti, saya ditegur oleh reception kalau saya sudah bisa cukur rambut sekalian menunjuk ke salah satunya daerah yang kosong. Aku juga ke arah yang dipastikan. Beberapa waktu lantas seorang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya ingin dimodel apa?" tuturnya sembari melihatku melalui cermin serta masih menggenggam rambutku yang udah lumayan panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti pada di dalam tempat potong rambut secara umum, aku juga dikasih penutup di semua badanku untuk mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Elok Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Begitu tidak nikmat rasanya dan saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" susulnya sekalian masih menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama kawan, namun mana ya kok belum ada?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap punyai bercakap, pada akhirnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pula, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami lantas setuju buat janjian berjumpa di luar dalam hari Senin. Buat pembaca kenali sehari-hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya usai, sembari memberi teknik ala-kadarnya, saya bertanya apa dia ingin saya mengajak makan. Ia menerima serta dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang namanya Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pula badannya. Susi, dia punya rambut cukup panjang dan pada bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya lumayan misteri, dadanya sebesar Stella tetapi karena bodi badannya yang rada pendek hingga payudaranya membikin ngiler seluruhnya mata lelaki untuk menikmatinya.

Dan Yana, dia nampak sangatlah menjaga badannya, dia demikian menakjubkan, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun begitu seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami berjumpa di hari Senin serta di daerah yang udah disetujui. Seusai makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang masa itu kenakan kaos ketat warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan serta dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya seluruh pemirsa dicengangkan oleh satu episode. Stella kelihatan terkejut, tampak dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan terkadang meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri lagi bebas, dan kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai selanjutnya Stella berkata,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu hal sama kamu, memanglah semuanya terlampau cepat, Will.. saya sukai dengan kamu.." tukasnya lambat namun pastinya.

Seperti disabet petir dengar ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, nampaknya ia serius dengan yang baru saja dia sebutkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah sangat percaya dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak tahu mengapa jika saya berasa kamu tidak seperti laki laki yang pernah sempat saya mengenal. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tidak mau bila seusai saya pulang ini, kita tidak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. kalau saya bisa jujur sih, saya pula senang dengan kamu, Tel.. tetapi kamu pengin khan jika kita tidak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Elok Salon

"Ok, jika itu pengen kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya gak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti betul-betul! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri lihat parasnya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, dan ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali lagi ke jalanan.

Beberapa menit lantas ia bergerak dari tempat duduknya dan ambil status untuk berikan sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sembari memegang. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup menentang itu lagi menghimpit lengan kiriku. Gila, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan selalu menghimpit payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kelihatannya saya betul-betul telah terangsang dengan tindakan Stella, serta sejumlah kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan serta lumayan lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta ke arah bawah. Saya telah serius terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa gak saya tonton punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup kepelikan pada waktu pengin buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuman memakai satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang seterusnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Tidak lama setalah itu ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Dikit demi sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada bagian dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia kian turun dan turun ke bawah. Seringkali Stella kerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada pada sisi biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik makin ke atas, pelan-pelan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari udah mencekram sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan seperti keasyikan yang tidak pernah selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap kutundukkan mukaku memandang apa yang dijalankannya setiap waktu itu juga kusaksikan Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Tidak lama Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella lantas mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Setelah itu bergerak perlahan makin jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar tidak lama dan kedengar nada ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang fantastis enaknya menyiram sekujur badanku.

Pelan-pelan lantas kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir serta lidahnya menggapai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu kian peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan keasyikan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk serta mengilik semuanya urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sekalian selalu mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari intermezo celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditempatkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas lumayan kuat dan Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan kadang-kadang menyisipkan satu diantaranya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa mencapai putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman dan kedengar nada gara-gara membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, mengisap, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulangkali. Saya gak sanggup kembali lihat ke bawah. Badanku lebih lama lebih meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian mengagumkan melaksanakannya. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, tidak pernah saya disedot semacam ini, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Tidak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang keasyikan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang makin tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, serta dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu fantastis, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpikat oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Elok Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti ini terus," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga menyurut di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Jika kamu telah tidak ingin keluar, keluarin saja, tidak perlu ditahan-tahan," jawabannya serta kemudian menjulurkan lidahnya keluar serta berkenaan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia mengetahui saya sedang berusaha buat menghentikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku lumayan keras menghentikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia membebaskan kuluman buat ambil napas sesaat lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya semakin cepat. Saya telah usaha semaksimal buat mengendalikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba ke bawah. Kubuka kancing celananya. Rada lama kucoba buka dan selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Awal mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku main-main di sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Adakalanya kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jejaki tiap milimeter tempat di kemaluan Stella. Saya temui sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pula rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya sudah berapa tetes spermaku keluar. Saya sungguh-sungguh dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Di saat saya masukkan ke-2  jariku, Stella terlihat melengkuh serta mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Lebih lama kian cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella sejumlah hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sembari terus menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu udah berapakah orang yang lihat kesibukan kami terlebih banyak supir atau kenek truk yang kami lintasi, tapi saya tidak perduli. Kesenangan yang kurasakan waktu itu serius membiusku maka dari itu saya udah lupakan segalanya. Kembali Stella menjilat, menghirup serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah telah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat menyaksikan yang tengah dilakukan Stella di kemaluanku. Ini kali Stella mengerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai tentang ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya cocok di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Berulangkali badanku bergetar tapi dia terus di sikapnya. Kadang-kadang dia masukan seluruhnya tangkai kemaluanku di mulutnya serta dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya telah tak tahann.." kataku cukup lirih meredam ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella tambah cepat dan seringkali dia membuka matanya namun masih mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Kondisi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu seluruhnya sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Sesudah bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, terlihat ada sejumlah spermaku melekat di sisi kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, pelan-pelan. Sembari selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Elok Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Selanjutnya dia membereskan tempatnya, dia duduk serta membereskan busananya. Aku juga membereskan busanaku seadanya. Saya pakai celana panjangku tapi tak kumasukkan pakaianku. Sekian hari sesudah itu, saya main ke kos Stella dan pada ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella datang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana serta dia tidak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima sebagai operator di satu diantaranya perusahaan pemasok layanan komunikasi smartphone. Dan saya masih tetap menjadi animator yang bekerja dalam sesuatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya harus tinggalkan kostku.

Sesudah kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika sepanjang 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya serta dia menjelaskan kalau seluruhnya buruh yang bekerja di salon itu pula buruh sex.

Stella tidak ketahui bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon merupakan topeng atau sex merupakan sebuah tambahan. Ia mengucapkan kalau untuk membawa keluar satu diantaranya karyawati di sana, seorang mesti bayar pada muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Tiap-tiap malam selesai mandi setelah dari kerja atau sesudah makan malam, kami mengerjakan hubungan seksual. Tidak tahu sampai kapan semuanya ini dapat usai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang bisa kami lintasi dan sudah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella karena semakin hari saya tambah terbius oleh keasyikan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama