CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART8, Hasrat-Bispak15 Tiba-tiba saya jadi ingin mengetahui apa yang terjadi padaku barusan pada saat saya tidak sadarkan diri. Karena itu saya ambil mobile-phoneku, dan mengabari telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku waktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijakin pun bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, dan kudengar suara gagang telpon yang dimasukkan.

Sejenak saya menanti, dan sesudah saya dengar nada Wawan, saya lekas bertanya niatku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tidak sadarkan diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan memaparkan tingkah lakunya.

"Barusan non tiba-tiba tidak sadarkan diri. Saya serta semua hingga terkejut non, lagi kami semuanya coba bangunin non Eliza, namun hingga sampai kurang lebih sepuluh menit lantas non masih tidak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau ketahui.

"Ya, jujur saja awalannya saya dan yang lainnya menerka non pura pura. Saya coba menggelikani pinggang non, namun non diam saja. Terus saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih gak sadar, jadi Suwito serta Bijaksanain pula saya suruh tolong bangunin non. Selalu mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, tetapi sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya semaput, jadi diedel edel seperi itu. Lagi setelah itu bagaimana ceritanya hingga sampai Cie Natalia ada?", dengan sedikit kecewa saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tetapi saat ini saya jadi terangsang memikirkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART8

"Yah non… barusan saja saya cemas lihat non tidak sadar. Kalaupun tahu non tidak apa apa serta kedepan dapat sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non sampai bahagia. Belumlah lagi Suwito dan Berbudiin yang ngomel gak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini malahan dapat bisanya lagi cerita sembari menggerundel.

Namun hatiku lebih tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang justru repot menjarah badanku tiada peduli kalau nona majikan mereka ini sedang jatuh tidak sadarkan diri.

Pikiranku sedikit melayang-layang, dan saya akan meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri sewaktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku kaget 1/2 mati. Karenanya saya meluncurkan mobilku dan menyingkir sesaat, karena saya was-was pikiranku kembali kacau balau saat dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya lagi stop di lampu merah sewaktu saya dipengaruhi kalimat Wawan barusan. Dan yang lebih bernilai, untung saja barusan itu saya gak hingga sampai terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya tidak berani mengayalkan peluang terdapatnya orang yang melihatku saat saya melakukan perbuatan segila itu, yang kemungkinan memberi peluang ke orang itu buat meningkatkan kesedihan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah udah! Gak boleh menyimpang lagi! Diberi pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit mendamprat buat menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan menambahkan ceritanya seusai kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi kian kebingungan, ingin membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan gak mempunyai duwit non. Lagi ketepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami katakan saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Terus non Natalia katakan kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, dan habis Sulikah pakaikan busana tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu menunggu non Natalia hadir. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar ujaran mereka. Untung saja mereka menggunakankan busana tidurku barusan, jadi saya tidak sampai diketemukan pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta lantaran saya sudah ketahui mengenai semuanya yang mau kuketahui, karena itu saya memutuskan untuk tutup telephone.

"Ya telah bila getho. Ini hari saya gak pulang, jadi gak penting dinantiin. Telah dahulu Wan…", kataku serta saya akan menekan tombol end call di saat kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya mendamprat dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan rada kuat untuk susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami hingga sampai dalam rumah Cie Natalia lebih kurang jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacaukank menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, pada akhirnya semuanya barangku telah ada dalam kamar Cie Natalia. Tentunya sandal serta sepatuku tidak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja membenahi barang barangnya. Kebenaran Cie Cie pengen pergi menonton sama kawan-kawan, kamu ingin tidak turut Cie Cie pergi menonton?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai membenahi barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya tengah tunggu telephone Andy. Jika saya turut Cie Natalia, saya tidak bisa berkata dengan lepas di Andy. Tetapi saya gak dapat mendapatkan argumen yang baik, karena itu saya menentukan untuk bercakap jujur di Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji pengin telpon selekasnya", dengan malu saya mau tak mau menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telpon? Waktu sama kawan? Hayo… rekan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia mohon pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengusikk suka.

Secara singkat, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, sedang saya santai dalam kamar Cie Natalia, sendirian.

Tapi saya gak kesepian, karena Andy menghubungiku saat pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak pernah menduga Andy yang pendiam itu rupanya cerdas melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas beberapa hal, serta sama-sama ceritakan khususnya terkait sejumlah peristiwa di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol sampai jam sebelas malam. Sesungguhnya kami sama-sama belum mengantuk, atau minimal saya belum berasa mengantuk.

Namun saya tidak nikmat lantaran Andy telah menghubungiku kelamaan, kasihan  bila pulsanya habis makin banyak. Toh saya kan tetap bisa bersua dengan Andy tiap-tiap hari di sekolah? Sampai, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja bila saya ada untuk kebaktian yang diawali pada waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas pula, namun saya terpaksa sekali mengucapkan ini.

"Oh iya… telah malam… tetapi esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharap, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, serta hatiku suka sekali.

Kami berdua duanya sama sempat tercenung sejenak.

"Eliza, thanks ya sudah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas sewaktu saya memberi ucapan kata sukai barusan.

"Mm… jika begitu telah dahulu dech Eliza… hingga sampai esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… hingga sampai esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sekalian tersenyum senyuman saya membenahi barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharap Andy nyata-nyata benar menggemariku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah bila saya mengharap Andy sungguh-sungguh jadi pujaan hatiku?

Sesudah seluruhnya usai, saya bertukar busana tidur. Busana kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Saat ini saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terpikir dalam pikiranku, apa ya yang sedang dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terkenang dapat nasib jelek yang menghantam diriku di saat saya mesti pasrah ditiduri oleh 5 orang karyawan di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly dan Cie Stefanny harus juga layani semua?

Tiba-tiba saya sadar akan gempuran nafsu yang menyerang badanku saat saya memikirkan semuanya, karena itu saya usaha mengarahkan pikiranku dari 3 doiku itu dengan langkah melihat TV. Namun selesai lumayan lama saya melihat TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MENAWAN PART8

Kupikir Cie Natalia tidak bakal berkeberatan jika saya tidur terlebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat mengenai momen apa yang udah menerpaku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu serta saya tiduran disamping kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak pekerjaan sex ini.

Sempat terbayang dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papah mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa jika esok saja saya anyar memberitahu mereka. Toh saya bermalam dalam rumah saudara sendiri. Apalagi saya sudah mengantuk serta ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka seorang.

Tentu itu Cie Natalia yang anyar pulang. Tetapi saya udah begitu malas buat kembali bangun cuman untuk menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, serta selang berapa saat saya telah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama